Selasa, 26 Januari 2021

RESUME WEBINAR TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Nama : Azzahra Fauziah

Kelas : C6 Manajemen

NPM : 10120165

Tugas Akhir mata kuliah Teknologi Komunikasi 

Resume Webinar dengan tema Optimalisasi Media sosial


OPTIMALISASI BLOG

(Oleh Ibu Sri Kuswayati, S. SSi.,M.KOM)


• Weblog atau Blog adalah jurnal online yang berisi informasi berupa opini,pengalaman atau aktivitas pemilik blog.

• Website berisi sejumlah laman online yang dapat dikelola oleh individu, perusahaan, instansi pemerintah atau komunitas.

Content king adalah raja menjadi bagian uang sangat penting saat kita akan melakukan blog.

- Cara menciptakan konten yang baik :

Karya orisinil

Tema banyak dicari pembaca

Update konten berkala

- Tips mudah menghasilkan konten Berkualitas dan unik :

1. Buat bank ide

2. Pilih satu ide yang paling dikuasai

3. Baca sedikitnya 5 konten sejenis

4. Buat kerangka konten

5. Tulis konten tanpa jeda dengan batasan waktu 6. yang Ditentukan,

7. Baca ulang

8. Upload.


OPTIMASI SOSMED MARKETING

(Oleh Bapak Adi Saputra SH.,M.Pd)


Internet Marketing

Media sosial, Blogging, Content marketing, SEO

 -    Riset Produk dan Riset Pasar :

1. Untuk penentuan keyword

2. Untuk pemilihan nama akun,toko,web,dll.

3. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan pesaing

4. Untuk mengetahui trend lokasi pencarian produk / keyword

5. Menentukan grup,dll.

 -     Strategi marketing tertarget

1. Menyiapkan konten promosi

2. Membuat flyer/brosur

3. Membuat katalog produk

4. Membuat vidio promosi

5. Membuat konten testimoni

Rabu, 20 Januari 2021

LAPORAN KEUANGAN SISTEM PERPETUAL




Gambar diatas adalah soal dan jawaban dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan dari sistem perpetual pada perusahaan dagang.





 

Perusahaan Dagang







Gambar diatas adalah resume dari akuntansi untuk perusahaan dagang.
 

Jurnal Umum


 


Gambar diatas adalah contoh dari jurnal umum perusahaan dagang.





Mengurangi Kecelakaan Kerja Melalui Kelengkapan Standar Operasional Prosedur

 Angka kecelakaan kerja di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun, hal ini menjadi salah satu fokus utama tentang keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Data BPJS Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2016 terjadi 101. 367 kasus di 17.069 perusahaan dari 359. 724 perusahaan yang terdaftar dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.385 orang sedangkan, pada tahun 2017 terjadi sebanyak 123.000 kasus kecelakaan kerja dengan nilai klaim Rp971 miliar lebih. Angka ini meningkat dari tahun 2016 dengan nilai klaim hanya Rp792 miliar lebih (detik.com.2018).

Berdasarkan identifikasi dari kutipan diatas, angka kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2018 meningkat pesat dari tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah ketidaktahuan para pekerja tentang perlindungan kerja atau K3. Dan perusahaan pun belum sepenuhnya memenuhi fasilitas keselamatan kerja yang memadai.

Maka dari itu para pekerja dan perusahaan yang menaunginya harus diberi pengarahan oleh pemerintah supaya mengikuti anjuran keselamatan kerja yang diberikan pemerintah. Agar para pekerja bisa nyaman dalam bekerja dan angka kecelakaan kerja menipis.


Ini adalah contoh dari kutipan dan parafrasa dalam karya tulis.

ARTIKEL ILMIAH POPULER

 


 • Judul Artikel : 4 Kementrian atau Lembaga Disorot

• Nama dan identitas penulis : Arie C Meliala

• Permasalahan yang menjadi dasar pikiran : Badan Pemeriksa Keuangan menyampaikan predikat Tidak memberikan pendapat (TMP) atau disclaimer kepada empat kementrian atau lembaga, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 

• Pandangan Penulis Terhadap Permasalahan Yang Diangkat : Permasalahan tersebut gabungan ketidaksesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kelemahan sistem pengendalian internal, dan ketidak patuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Kesimpulan atau Rekomendasi Penulis : Terhadap enam permasalahan tersebut, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah perbaikan agar kedepannya permasalahan yang memengaruhi kewajaran laporan keuangan menjadi semakin berkurang dan tidak menjadi temuan berulang.


Teks diatas adalah salah satu contoh dari artikel ilmiah populer.

MENGEMBANGKAN DESA WISATA

 Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara tropis yang memilikiribuan pulau yang sangat indah dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.Salah satunya pariwisata menjadi ikon negara Indonesia didunia. Seperti salah satu7 keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur yang berada di Magelang Jawa Tengah. Salah satu keunikan yang mengagumkan dan diakui dunia adalah keberagaman budayanya. Menurut Sensus BPS pada tahun 2010 setidaknya terdapat 1.340 suku bangsa bermukim diberbagai pelosok nusantara. Masing-masing suku dengan tata ragam agama, budaya, dan kondisi sosial tersebut mampu menarik banyak turis yangdatang.

Dipemerintahan Jokowi dan Ma'rufAmin sektor kepariwisataan sangat dikembangkan. Terutama menyangkut kebudayaan daerah, makanan tradisional,maupun pariwisata yang ada didaerah tersebut. Sebelum masa pemerintahan Jokowi dan Ma'rufAmin atau pada masa terakhir pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kala, pemerintah sudah menargetkan turis-turis asing yang datang ke Indonesia dapat mencapai atau bahkan lebih dari perkiraan.

Menurut Kemenpar, 2015 Pada periode 2010 -2014 pariwisata telah menjadi sektor keempat terbesar sebagai penyumbang PDB setelah migas, batubara, dan kelapa sawit.  Pariwisata telah menyumbang devisa sebesar 10 milyar USD, menyerap 10,13 juta tenaga kerja, menarik kunjungan turis asing sebanyak 9,4 juta orang,dan tranksaksi 250 juta perjalanan wisata dalam negeri dengan perbelanjaan sebesar 177 triliun rupiah pada tahun 2014.

Kini Indonesia sedang mengembangkan destinasi-destinasi wisata yang diharapkan dapat menarik turis asing berkunjung ke tempat tersebut. Namun destinasi-destinasi yang sudah ada di rasa belum berimbang dengan ribuan potensi kekayaan yang dimiliki berbagai daerah di Indonesia. Maka dari itu pihak pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah kota atau kabupaten maupun sektor wisata dapat berperan atau ikut andil di dalamnya,dan membuat destinasi-destinasi wisata yang baru. Seperti desa-desa yang kaya akan sumber daya alamnya,destinasi wisatanya, dan makanan khas dari daerah tersebut.

Membangun desa wisata termasuk dalam konsep pembangunan berkelanjutan disektor pariwisata yang nantinya akan membantu perekonomian asli daerah dan membantu perekonomian masyarakat sekitarnya. Pengembangan desa wisata harus didukung dengan sumber daya manusianya yang berkualitas dan berkompeten serta menjaga tradisi kelokalan sikap,kegiatan sehari-hari, nilai-nilai budaya dan sumber daya alam di desa itu sendiri sebagai kekuatan daya tarik utama. 

Seperti contohnya Kampung warna warni Jopi dan atau sering disebut Kampung Trididi Kecamatan blimbing Kota Malang. 

Kampung ini di gagas pertama kali oleh 8 mahasiswa jurusan komunikasi di Universitas Muhammadiyyah dan juga Vice President PT Indana Paint selaku pencetus rumah warna warni ini. Kampung ini sangat indah dan unik, dan disana juga ada jembatan yang unik untuk bisa menjadi tempat berfoto selfie dan liburan untuk parawisatawan yang datang. Dengan begitu Kampung warna-warni bisa membantu perekonomian masyarakat yang ada di desa tersebut serta membantu perekonomian daerah.

Ini adalah salah satu contoh teks Karangan Non-fiksi.

Minggu, 17 Januari 2021

My Favorite Stuff


 Gambar diatas adalah salah satu dari barang favorit saya. gambar di atas adalah tugas dari mata kuliah bahasa inggris.

Introduce my self


 Vidio diatas berisikan tentang introduce my self. vidio ini adalah tugas dari mata kuliah Bahasa Inggris.

Kritik dan Saran


Ini adalah kritik dan saran dari saya untuk teman,keluarga,dosen,dan atasan/bawahan di kantor.

 

KONSEP KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Kecerdasan emosi adalah sebuah istilah umum, akan tetapi jika dikaji lebih dalam dan dipelajari isinya sebenarnya bukanlah hal baru. Dalam pengajaran Islam sendiri sudah termaktub dalam pendidikan seperti kesadaran diri (QS. Az Zumara: 15), pengendalian diri (QS. Al Hadid: 23), ketekunan, antusiame, motivasi diri (QS. Thaaha: 67-68 ), empati kepada sesama (QS. An Nur: 2), dan kemampuan sosial (QS. Al Hujurat: 13). Inti yang ingin didapatkan adalah bagaimana seseorang itu mengetahui, menguasai, dan mengontrol emosi yang biasanya merujuk kepada perilaku kedewasaan seseorang yang biasanya disebut kecerdasan emosi. Kaitan konsep kecerdasan emosi dan konsep pendidikan islam telah terlihat pada level kaitan kontrol diri dan relasi sosial antar manusia. 

Seorang tokoh psikologi kenamaan Goleman telah memperlihatkan faktor-faktor yang terkait mengapa orang yang ber-IQ tinggi gagal dan orang yang ber-IQ sedang-sedang saja menjadi sukses. Faktor-faktor ini mengacu pada suatu cara lain untuk menjadi cerdas. Goleman bahkan berani mengatakan bahwa IQ menyumbangkan kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka 80% diisi oleh kekuatan-kekuatan lain (Daniel Goleman, 2003:44).

Pendidikan Islam merupakan bagian bagian dari sistem kehidupan umat Islam dari sistem kehidupan umat Islam dan mempunyai tujuan yang menjadi bagian dari tujuan hidup manusia menurut Islam (Langgulung, 1995: 5). Misi ini merupakan bagian dari tujuan dari kecerdasan emosional, kolerasi keduanya akan menggasilkan pribadi yang sempurna, ejawantah dari keberhasilan peserta didik dalam mengelola segenap perasaan emosional yang dimilikinya, sehingga menjadi pribadi yang sesuai dengan karakter Islam, balance dalam mengelola kepentingan dunia dan ukhrowi melalui kepekaan sosial yang terbangun dalam kepercayaan yang tumbuh dalam dirinya.

penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa keterampilan EI yang sama membuat siswa yang lebih bersemangat tinggi dalam belajar, atau untuk disukai teman-temannya diarena bermain, juga akan membantunya dua puluh tahun kemudian ketika sudah masuk kedunia kerja atau ketika sudah berkeluarga. Dengan demikian, pembentukan perilaku itu tidak dimulai dari pembinaan keutuhan jasmani, justru pembentukan perilaku itu dimulai dari ketrampilan-ketrampilan mental, intelektual dan emosional (Wijaya, 1992:161).

1. Konsep Kecerdasan Emosional

Kata emosi bisa secara sederhana didefinisikan sebagai menerapkan “gerakan” baik secara metafora maupun harfiah, untuk mengeluarkan perasaan. Emosi menurut Goleman (2003: 411) adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Pengertian lain dari emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti; kegembiraan, kesedihan, kecintaan, keberanian yang subjektif (Tim Redaksi, 1991:261).

menurut Daniel Goleman kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir; berempati dan berdoa (Daniel Goleman, 2003:45). 

Goleman (2003:514) menempatkan kecerdasan emosional dalam lima wilayah, yakni: 1) kesadaran diri, sebagai tolok ukur yang realistis atau kemampuan diri dan kepercayaan diri, 2) pengendalian diri, bertugas menangani emosi sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, 3) motivasi, sebagai hasrat untuk menggerakkan pada sasaran sekaligus menginisiasi inisiatif untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi, 4) empati bertugas untuk merasakan yang dirasakan orang lain, 5) ketrampilan social, untuk menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan cermat dalam membaca situasi dengan jaringan social sehingga mampu untuk bekerjasama dalam sebuah tim.

Cooper, Sawaf (2002: xli) merumuskan kecerdasan emosional dengan; 1) kecerdasan emosi (emotional literary), untuk membangun kepiawaian dan rasa percaya diri melalui kejujuran emosi, energi emosi, umpan balik emosi, intuisi, rasa tanggung jawab dan koneksi. 2) kebugaran emosi (emotional fitness), untuk mempertegas kesejatian, sifat dapat dipercaya, keuletan, kemampuan untuk mendengarkan, mengelola konflik, dan mengatasi kekecewaan dengan cara yang konstruktif. 3) kedalaman emosi (Emotional depth), untuk mengeksplorasi hidup dan kerja dengan melalui potensi dan bakat ketulusan, kesetiaan pada janji, rasa tanggung jawab, 4) Alkemi emosi (emotional alchemy), untuk memperdalam naluri dan kemampuan kreatif untuk mengatasi masalah-masalah dan tekanan-tekanan yang ada dalam diri manusia.

Sten dan Howard dalam Ginanjar (2003:51), mengindikasikan kecerdasan emosional dengan; jujur kepada semua orang, menerapkan disiplin, bergaul baik dengan orang lain, memiliki suami istri yang mendukung, bekerja lebih giat daripada kebanyakan orang. Sedangkan Revven dalam Sten dan Howard (2004: 39-41) merangkum kecerdasan emosional dengan membagi EQ dalam lima area: 1) ranah intra pribadi, terkait dengan kemampuan mengenal dan mengendalikan diri sendiri. 2) ranah antar pribadi, berkaitan dengan keterampilan bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. 3) ranah penyesuaian iri, berkaitan dengan kemampuan untuk bersikap lentur dan realistis dalam memecahkan masalah yang muncul. 4) ranah pengendalian stress, sebagai kemampuan untuk tahan menghadapi stress dan mengendalikan impuls. 5) ranah suasana hati optimism, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sikap positif yang realistis, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit.

2. Peran Emotional Intelegence (EI) Terhadap Emotional Quesion (EQ)

Goleman (2003: 61) menyatakan bahwa, EI tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan, sehingga membuka kesempatan bagi orang tua dan para pendidik untuk melanjutkan apa yang sudah disediakan oleh alam agar anak mempunyai peluang lebih besar untuk meraih keberhasilan, sedangkan EQ melahirkan sifat-sifat yang membuat diri seseorang menjadi lebih manusiawi (Daniel Goleman, 2003:61). Dengan demikian kemampuan intelektual yang cukup dan dilengkapi dengan karakter, temperamen dan sikap yang matang akan membentuk kehidupan profesional dan personal yang menyenangkan. 

• Pendidikan Islam dan Kecerdasan Emosional

Nahlawi dalam Langgulung (1981: 61) menyimpulkan empat tujuan umum bagi pendidikan Islam, yaitu; 1) Pendidikan akal dan persiapan fikiran, Allah menyuruh manusia merenungkan kejadian langit dan bumi agar dapat beriman kepada Allah, 2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada kanak-kanak. Islam adalah agama fitrah, sebab ajarannya tidak asing dan tabi‟at asal manusia bahkan ini adalah fitrah yang manusia diciptakan sesuai dengannya, tidak ada kesukaran yang luar biasa, 3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki maupun perempuan. 4) berusaha untuk menyeimbangkan segala potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki maupun perempuan.

Kecerdasan emosional berperan dalam membesarkan dan mendidik peserta didik, hingga penyandaran akan arti penting konsep ini baik di lapangan kerja maupun diseluruh sektor kehidupan baik dalam keluarga, sekolah maupun kehidupan bermasyarakat yang menuntun manusia untuk saling berhubungan. tentunya pendidikan Islam disini mempunyai kepentingan secara kolektif bagaimana mengupayakan agar manusia dapat mewujudkan penanaman nilai-nilai ketaqwaan dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berbudi luhur menuju ajaran Islam. Konsep kecerdasan emosional ini yang turut akan membicarakan akan arti penting penguasaan diri dan bagaimana sikap dan reaksi dalam berinteraksi dengan lingkungannya sesuai dengan tujuan pendidikan Islam yang mengupayakan perwujudan manusia yang kaffah.

• Implikasi Konsep Kecerdasan Emosional Dalam Pendidikan Islam

Implikasi yang ditimbulkan dari kecerdasan emosional dalam pendidikan Islam untuk mempengaruhi penyesuaian pribadi dengan sosial seseorang, dengan bentuk tuntutan adanya kemampuanpenyesuaian diri peserta didik agar menjadi lebih dewasa dalam menyikapi perkembangan dirinya dan lingkungan yang dimilikinya. 

Kecerdasan emosional memberi dampak yang tidak sedikit pada dunia pendidikan terutama dalam konteks pendidikan Islam. Pendidikan Islam memiliki tujuan pokok untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, dimana penekanannya adalah pada agama Islam itu sendiri jelas, bahwa keterlibatan kajian agama sangat mungkin terkait dengan kajian kecerdasan emosional. Bahkan, pendidikan Islam memperhatikan penataan individual dan sosial yang diharapkan dapat membawa manusia pada pengaplikasian Islam secara komprehensif. Seseorang muslim dituntut untuk dapat menguasai emosinya (cerdas dalam emosi) karena emosi merupakan suatu bentuk komunikasi yang merupakan sumber penilaian diri dan sosial. Bagi pandangan seseorang lebih-lebih pada seorang anak akan dapat mewarnai corak kehidupannya. Rekasi emosional apabila diulang-ulang akan menjadi kebiasaan seseorang, dan keberhasilan pendidikan Islam dilihat dari hasil dari reaksi dan perkembangan emosi anak didik, agar terarah pada hal yang positif dan lebih mengarah pada tujaun pendidikan Islam itu sendiri, maka akan memberikan kontribusi pada tingkat keberhasilan pendidikan Islam.

• Ukuran Keberhasilan Kecerdasan Emosional dalam Pendidikan Islam

Sehubungan dengan perspektif pendidikan Islam pada kecerdasan emosional adalah sebagai berikut:

- Kecerdasan Emosional dalam Perspektif Dasar Pendidikan Islam

Kajian-kajian yang ditawarkan dalam kecerdasan emosional lebih cenderung membahas mengenai bagaimana kesadaran diri ditekankan, sehingga nantinya dapat mengetahui apa yan gdirasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri. Lebih lanjut, melangkah kepada pengaturandiri agar dapat menangani emosi sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi. Dari adanya kesadaran diri dan pengaturan diri ini akan menumbuhkan motivasi sehingga dapat menggunakan hasrat yang paling dalam untukmenggerakkan dan menuntun diri menuju sasaran, membant mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.

- Kecerdasan Emosional dalam Perspektif Obyek Pendidikan Islam

       Kesadaran emosional yang turut menekankan pada kesadaran akan keberadaan diri serta hidup berperilaku dalam lingkungannya, hal ini sangat sepadan dengan sasaran pendidikan islam yang teridentifikasi dari sumber ajaran Al-Quran. Sebagaimana upaya terhadap penyadara manusia secara individu pada posisi danfungsinya terhadap makhluk lain, serta tanggung jawab dalam hidupnya. Sisi yang kurang dibahas dari konsep kecerdasan emosional yang banyak ditawarkan oleh psikolog barat apabila dilihat dalam kacamata pendidikan Islam, adalah penekanan yang terfokus pada dimensi horizontal kehidupan manusia. Sehingga penanganan diri pada aspek kesadaran fungsi manusia terhadap pencipta alam dan mendorong untuk beribadah kepada-Nya kurang dan bahkan tidak dibahas dan dikaitkan. Bagaimanapun juga bahwa konsep kecerdasan emosional apabila dilihat dari obyek pendidikan Islam tetaplah sangat mendukung konsep pendidikan Islam pada tataran pendekatan-pendekatan yang mengarah pada tugas dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.

- Kecerdasan Emosional dalam Perspektif Tujuan Pendidikan Islam

Konsep kecerdasan emosioanl dankonsep pendidikan Islam memang selama ini memiliki garis yang bersinggungan dan saling menunjang antar konsep yang satu dengan yang lainnya. Sumbangan pemikiran para psikolog barat atas tercetsunya konsep kecerdasan emosional lebih banyak mendukung terhadap jalannya proses pendidikan Islam, meskipun tidak bisa dipungkiri juga bahwa konsep kecerdasan emosional memiliki beberapa kekurangan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan nilai ketaqwaan terhadap Tuhannya. Jadi jelas, pendekatan kajian emosi yang diramu dalam konsep ajaran Islam turut menopang keberhasilan dalam pendidikan Islam. Sebagaimana ajaran Islam tentang orang tua yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap tumbuh kembang anak agar nantinya dapat berilmu dan beriman.


Ini adalah resume tugas pada mata kuliah kecerdasan emosional .

PENDIDIKAN EMOSI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN HADIST

Perasaan intens kemarahan seseorang kemungkinan datang dan pergi secara cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa saat. Secara etimologis kata 'emosi' adalah terjemahan dari bahasa Arab“al-ghadlab” bahwa manusia bisa mengetahui hal-halyangdiartikan dari asal usulnya, emosi berartidengan caranya sendiri, seluruh kesadaran atau manusia menempatkan diri pada tingkateksistensialis, realitas manusia. Bentuk-bentuk emosi dapat diungkapkan antara lain kemarahan (anger), kesenangan (joy), kegairahan (excitation), sangat senang (ultra joyful)dan lain sebagainya yang berkenaan dengan keadaan jiwa manusia.

• Pendidikan Emosi dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadist

Emosi merupakan anugrah pemberian dari Allah swt yang diberikan untuk semua manusia sebagai kesempurnaan atas makhluk ciptaan-Nya.Diungkapkan oleh Musfir bin Said Az-zahrani bahwa emosi adalah satu keadaanyang mengarah kepada pengalaman atau perbuatan yang hadir karena suatu kejadian, seperti takut, marah dan cinta dan sejenisnya. 

Emosi yang tidak terkendali hanya akan melelahkan, merugikan serta menyakitkan, bahkan meresahkan pada dirinya sendiri. Sebab, ketika marah, misalnya, maka kemarahan akan meluap dan sulit dikendalikan. Hal itu akan membuat seluruh tubuhnya gemetar, mudah memaki siapa saja, seluruh isi hatinya tertumpah ruah, nafasnya tersengal-sengal, dan ia akan cenderung bertindak sekehendak nafsunya. Untuk itulah manusia memerlukan adanya pendidikan emosi yang harus dijalankan oleh dirinya. Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaannya.Selain itu Robandi menjelaskan bahwa, ” hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, education is life)”. 

Aktivitas penalaran kognitif yang salah akan memunculkan emosi yang justru merugikan, baik pada diri seseorang itu maupun pada diri orang lain dengan kerugian yang membahayakan dan berakibat fatal. Penalaran kognitif yang salah tersebut antara lain : Pertama,Tidak adanya keimanandalam diri individu; Penampilan seseorang tidak menjadikan jaminan hati seseorang tersebut baik. Musa berkata: “Engkau berpakaian dalam jubah biarawan, tetapi hatimu adalah hati pelaku kejahatan dan serigala melolong. Jika engkau menginginkan kerajaan surga, bunuhlah hatimu (emosi) karena Allah”. Orang-orang yang mempunyai keyakinan materialistis tidak akan sanggup untuk memahami hal-hal yang ruhaniah.Firman Allah swt dalam alqur’an disebutkan bahwa :Artinya:“Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir lagi, lalu hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti ". Hati yang kotor tidak akan mampu menerima cahayakebenaran yang datang dari Allah swt, maka perlu disucikan dengan memohon ampun kepada-Nya dan memperbanyak melakukan amal shaleh. Untuk itu dalam jiwa manusia perlu adanya cahaya Illahi yang akan menerangi jiwa manusia supaya selalu berjalan pada jalan yang lurus.

Kedua,Mengikuti hawa nafsu dan angan-angan; Berpikir mengikuti keinginan (wishful thiking) berakibat pada mengarahkan pada hal-hal yang sesuai dengan orientasi dirinya. Ketiga,Fanatisme; Fanatisme adalah keyakinan buta tanpa adanya dasar yang kuat yang dapat menyebabkan emosi seseorang menjadi tidak terkendali. Keempat,Taklid;mengikuti pandangan tokoh-tokoh masa lalu. Musuh paling buruk dari jiwa seseorang adalahkeluarganya sendiri, dan orang-orang yang peling dekat dengannya adalah lawannya. Mengikuti pandangan masa lalu dan keterikatan yang membabi buta terhadap otoritas mengeruhkan proses berpikir.

Kelima,Takabur; Takabur menyebabkan seseorang meremehkan pendapat orang lain.Meremehkan orang lain perbuatan yang tercela, sehingga emosi diri harus dibenteng dengan keimanan yang kuat. Manusia harus mampu membangun dan membentengi jiwa dan nafsunya dengan dinding besi Pikiran yang dilandasi dengan nafsu akan menghasilkan kebenaran yang memihak orang yang bersangkutan akibatnya emosi yang dihasilkan merugikan dirinya sendiri. Keenam,Kebodohan mengikuti spekulasi. Ketika data-data yang akan dianalisa oleh pikiran terkeruhkan oleh zhan (spekulasi) maka emosi yang muncul memiliki sifat yang inkongruen dengan emosi yang seharusnya muncul.


1. Langkah-Langkah Pendidikan Emosi Dalam Perspektif Al-Quran dan Hadist

Adapun langkah-langkah dalam melakukan pendidikan emosi adalah adalah dengan cara sebagai berikut : Pertama, Menjaga Lisan; Lisan merupakan panca indra manusia yang paling memegang peran dalam kehidupan. Manusia agar berhati-hati di dalam berbicara, karena sesuatu perkataan yang telah terucap tidak dapat ditarik kembali. Kedua,Menjauhi Ghibah; Adu domba selain merugikan orang lain, diri sendiri, juga diancam oleh Allah swt tidak akan masuk surga. Ketiga,Menghindari sifat saling membenci, dengki dan bermusuhan; Sifat dengki yang tercela, dilarang dan merupakan dosa iblis yang dengki kepada Nabi Adam As ketika melihat beliau mengungguli para malaikat, karena Allâh menciptakan beliau dengan tangan-Nya sendiri, menyuruh para malaikat sujud kepada beliau, mengajarkan nama segala hal kepada beliau, dan menempatkan beliau di dekat-Nya. Iblis tidak henti-hentinya berusaha mengeluarkan Nabi Adam As dari surga hingga akhirnya beliau dikeluarkan darinya. 

Keempat,Menghindari Sifat Perdebatan; Mengingkari kemungkaran dan menjelaskan kebenaran merupakan kewajiban seorang Muslim. Jika penjelasan itu diterima, itulah yang dikehendaki. Namun jika ditolak, maka hendaklah dia meninggalkan perdebatan. Ini dalam masalah agama, apalagi dalam urusan dunia, maka tidak ada alasan untuk berdebat.  Kelima, Meninggalkan Perbuatan Maksiat; Meninggalkan perbuatan maksiat berarti manusia berupaya sekuat tenaga untuk konsisten dengan nilai-nilai kebajikan.

2. Upaya-Upaya Untuk Membentuk Jiwa Qur'ani

Adapun upaya-upaya untuk membentuk jiwa qur’ani yang didasarkan pada tuntunan al-qur’an dan al-hadits adalah sebagai berikut : Pertama,Membiasakan hidup dengan akhlak terpuji.Allah swt memperingatkan manusia agar tidak mencaci satu dengan lainnya. Kedua,Membiasakan diri istighfar/bertaubat.Untuk membentuk jiwa yang qur’ani maka harus membiasakan diri istighfar/bertaubat yang banyak untuk memohon ampunan kepada Allah swt. Ketiga,Membiasakan diri hidup bersahaja.Hidup bersahaja berarti juga memaknai hidup dengan istiqamah. Keempat, Membiasakan diri berekspresi senyum.Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan. Kelima, Membiasakan Diri Berdzikir. Seorang Muslim yang senantiasa berdzikir akan senantiasa mendapatkan kebaikan demi kebaikan. Keenam, Membiasakan diri bersyukur. Ketujuh, Membiasakan diri bersikap jujur. 


Ini adalah resume dari tugas kecerdasan emosional.

Logo Produk Pemasaran


 

Gambar diatas adalah logo dari produk-produk yang akan dipasarkan.

Brosur Produk


Gambar diatas adalah salah satu contoh produk yang akan saya jual.

 

Wawancara Salah Satu Pengusaha Konveksi


 Ini adalah vidio tentang wawancara salah satu pengusaha konveksi yang ada di dekat rumah.

Program Linear

 


Ini adalah soal dan jawaban dari materi program linear.

Penerapan Integral

 


Ini adalah soal dan jawaban dari materi tentang penerapan integral.

Integral




Ini adalah gambar tentang integral. gambar ini mencakup soal sekaligus jawabannya.

 

Cara Memberikan Motivasi Kepada Bawahan Jika Menjadi Manajer


 

 

Ini adalah gambar tentang cara memberikan motivasi kepada bawahan jika menjadi seorang manajer,beserta contoh kasusnya.

Tipe Kepemimpinan Tokoh Di Indonesia


 Ini adalah deskripsi type kepemimpinan dari tokoh beberapa tokoh di Indonesia.


Dampak Positif dan Negatif Keberagaman Sumber Daya Manusia


 Ini adalah dampak positif dan negatif dari adanya keberagaman sumber daya manusia.

Sabtu, 16 Januari 2021

Hakikatul Ibadah


 Ini adalah vidio pendidikan agama islam tentang Hakikatul ibadah. vidio ini berisikan tentang resume tentang hakikatul ibadah.

Qobulul ibadah


Ini adalah vidio pendidikan agama islam tentang qobulul ibadah. Vidio ini berisi deskripsi dari qobulul ibadah dan semua yang bersangkutan dengan qobulul ibadah.

Syumuliyyatul ibadah


 Ini adalah vidio pendidikan agama islam tentang syumuliyyatul ibadah, yg berisi deskripsi dari syumuliyyatul ibadah, dan masih banyak penjelasan lainnya tentang syumuliyyatul ibadah.

Profil STIE STEMBI BANDUNG


 Ini adalah vidio tentang profil STIE STEMBI Bandung. vidio ini berisikan alamat STIE STEMBI, kapan berdirinya STIE STEMBI, Prodi apa saja yang ada di STIE STEMBI, kegiatan apa saja yang ada di STIE STEMBI, dan visi misi dari STIE STEMBI Bandung.

Kesan dan pesan selama belajar di era covid-19


 Ini adalah vidio kesan dan pesan saya selama belajar ditengah covid-19 ini.

RESUME WEBINAR TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Nama : Azzahra Fauziah Kelas : C6 Manajemen NPM : 10120165 Tugas Akhir mata kuliah Teknologi Komunikasi  Resume Webinar dengan tema Optimali...